
Berbicara sisi lain dari kampungku tercinta. Masyarakat disini, masih sangat kental dengan berbagai macam ritual dan tradisi keagamaan. Yang pasti, semua tradisi yang ada di kampungku ini adalah tradisi warisan para pendakwah Islam tanah Jawa yaitu Walisongo. Bahkan, disini masih berlaku berbagai macam kepercayaan kuno (mitos) seperti harus mengucapkan “Amet Mbah” (ucapan permisi dalam bahasa jawa untuk orang tua yang sudah kakek / nenek) jika melewati jalan disamping makam punden (makam/petilasan sesepuh kampung), tidak boleh buang hajat / membuat jamban yang menghadap ke makam punden, dan kepercayaan adanya jin penunggu pertigaan jalan masuk kampungku. Konon cerita seperti itu memang sangat dipercaya.
Desa tambakromo memiliki tiga makam waliyullah salah satunya Mbah Ronggo Kusumo. Setiap malam Jum’at, masyarakat Desa Tambakromo mengadakan kegiatan rutinan yaitu BERMUJAHADAH di makam tersebut. Pengendalian diri atau kontrol diri (Mujahadah An-Nafs) adalah menahan diri dari segala perilaku yang dapat merugikan diri sendiri dan juga orang lain. Seperti sifat serakah atau tamak.
Berbagai manfaat dari mujahadah atau kontrol diri, antara lain :
1. Terhindar dari perbuatan-perbuatan yang merusak diri sendiri maupun orang lain. Sebab apabila kita dapat mengontrol diri, maka kita dapat berpikir dan bertindak dengan tenang
2. Menumbuhkan sikap penyabar dan tasamuh
3. Lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, sebab kontrol diri identik dengan sabar
4. Menciptakan kehidupan yang damai, tenang, terarah, serta teratur
5. Mampu menjaga pandangan serta kemaluan sehingga terhindar dari perbuatan zina
6. Mendapat jaminan balasan pahala yang berlipat-lipat di akhirat
7. Bisa melawan nafsu yang ada didalam diri
8. Terhindar dari perbuatan jelek atau kotor
9. Tidak akan merugikan diri kita sendiri
10. Kita menjadi orang tidak akan pernah dirugikan
11. Menambah keimanan kepada yang maha kuasa
12. Dapat menjadi suatu tolak ukur yang abadi diakhirat nanti (amal) dll
Tinggalkan Balasan